KEBAYORAN LAMA – SMA Muhammadiyah 18 Jakarta resmi memiliki nahkoda baru. Dalam acara pelantikan yang berlangsung khidmat, Achmad Saifudin resmi dikukuhkan sebagai Kepala Sekolah untuk periode masa jabatan 2025-2029.
Turut dilantik dalam kesempatan yang sama, jajaran Wakil Kepala Sekolah yang akan mendampingi, Ira Chairani dan Khoirul Bariyah
Pelantikan ini menjadi tonggak regenerasi kepemimpinan di lingkungan perguruan Muhammadiyah Kebayoran Lama, menggantikan pejabat sebelumnya, Joko Priyono (Kepala Sekolah) dan Wara Sri Maharsi (Wakil Kepala Sekolah), yang telah menyelesaikan masa baktinya dengan penuh dedikasi.
Apresiasi Atas 34 Tahun Pengabdian
Suasana haru mewarnai sambutan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebayoran Lama, Ahmad Jahid. Dalam sambutannya, ia memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada Joko Priyono yang telah mengabdi selama 34 tahun di SMA Muhammadiyah 18 Jakarta.
“Lamanya dan betahnya Pak Joko di SMA Muhammadiyah 18 tentunya didasari karena keikhlasan kepada Allah SWT. Hal ini harus menjadi contoh oleh guru-guru lain. Kita tidak perlu merasa paling hebat dan paling benar, namun meneladani keikhlasan beliau,” ujar Pak Jahid.
Wacana Kolaborasi Lintas Sekolah
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Selatan, Edi Sukardi, menekankan pentingnya era baru kolaborasi antar-sekolah Muhammadiyah di DKI Jakarta.
“Sudah saatnya kolaborasi dilakukan, dimulai dari Kebayoran Lama dengan Kebayoran Baru. Salah satunya dengan ‘meminjamkan’ kader terbaiknya untuk menjadi Kepala SMA Muhammadiyah 18,” ungkap Edi Sukardi yang disambut tawa hadirin saat ia berseloroh, “Tapi nanti dikembalikan ya.”
Edi berharap kolaborasi ini dapat membawa sekolah-sekolah Muhammadiyah maju bersama, sehingga meminimalisir ketimpangan kualitas antar sekolah.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta, Daliman Sofyan. Ia mendorong PWM DKI Jakarta untuk memikirkan formula agar guru yang ditugaskan (rolling) ke sekolah yang lebih kecil atau sepi peminat, tetap memiliki semangat juang yang sama tanpa khawatir akan penurunan kesejahteraan.
Kepada pimpinan baru, Daliman berpesan tegas. “Kepala sekolah baru diharapkan dapat mengajak para guru menjadi tim yang ‘Kerja Keras, Ikhlas, dan Tuntas’. Jangan kaget jika nanti ada perubahan-perubahan di luar kebiasaan lama demi kemajuan,” tegasnya.
Pesan PWM: Bangun Sinergitas dan Inovasi
Ketua PWM DKI Jakarta, Akhmad Abubakar, dalam amanatnya menyampaikan pandangan strategis terkait transisi kepemimpinan ini. Ia mengakui sempat ada diskusi di tingkat wilayah mengenai penerimaan guru-guru lama terhadap pimpinan baru, namun keraguan tersebut ditepis dengan optimisme akan chemistry yang sudah terlihat antara Kepala Sekolah dan Wakilnya.
Akhmad Abubakar mengingatkan bahwa jika lambat melakukan perubahan, lembaga pendidikan Muhammadiyah akan tertinggal dari kompetitor. Oleh karena itu, ia menitipkan tiga harapan utama kepada pimpinan baru:
- Menciptakan dan membangun kerja sama dengan kebersamaan yang solid.
- Menyatukan pikiran, inisiatif, dan kreativitas hingga muncul inovasi demi kemajuan visi sekolah.
- Membangun sinergitas dan kolaborasi di atas kekompakan tim.
“PWM meyakini Kepala Sekolah dan Wakilnya akan amanah sesuai dengan tugas dan keahliannya. Semua harus diupayakan dengan niat kerja keras yang ikhlas dan kuat,” tutupnya.
Keluarga besar SMA Muhammadiyah 18 Jakarta mengucapkan selamat bertugas kepada Achmad Saifudin, beserta jajaran. Semoga amanah ini dapat dijalankan dengan penuh profesionalisme untuk membawa sekolah menuju masa depan yang gemilang.
Tak lupa, ucapan terima kasih yang mendalam disampaikan kepada Joko Priyono dan Wara Sri Maharsi atas segala kontribusi luar biasa yang telah menjadi ladang pahala dan pondasi kuat bagi sekolah tercinta.

